PESONA MAYA - Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Dalam dunia pendidikan, nama Ki Hajar Dewantara pasti semua tahu dan mengenalnya. Karena setiap tanggal lahirnya yakni 2 Mei selalu diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Tapi apakah anda tahu mengenai sejarah Hari Pendidikan Nasional ? Yuk simak sejarah Hardiknas yang kami rangkum dari berbagai sumber.
Hari Pendidikan Nasional yang diperingati setiap 2 Mei, tak lepas dari peran Ki Hajar Dewantara yang berjuang untuk memajukan pendidikan Indonesia. KI Hajar Dewantara lahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat yang berasal dari keluarga di lingkungan kraton Yogyakarta. Ki Hadjar Dewantara menamatkan Sekolah Dasar di ELS (Sekolah Dasar Belanda), kemudian melanjutkan ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera) namun karena sakit ia tidak sampai tamat.
Setelah itu, beliau selalu melakukan kritik kepada pemerintah Belanda yang hanya membolehkan keturunan Belanda dan orang kaya saja yang bersekolah. Hingga akhirnya beliau diasingkan ke Belanda. Sekembali dari Belanda, beliau mendirikan lembaga pendidikan Taman Siswa.
Ki Hajar Dewantara diangkat menjadi Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan Pengajaran Indonesia dalam kabinet pertama Republik Indonesia. Beliau juga mendapat gelar doktor kehormatan (doctor honoris causa, Dr.H.C.) dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1957. Namun, Dua tahun setelah mendapat gelar Doctor Honoris Causa, tepatnya pada tanggal 28 April 1959 Ki Hajar Dewantara meninggal dunia di Yogyakarta.
Atas jasanya dalam dunia pendidikan, beliau mendapat gelar Bapak Pendidikan Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI No. 305 tahun 1959 tertanggal 28 November 1959, hari kelahiran Ki Hajar Dewantara yaitu tanggal 2 Mei ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional.
Sumber: Radarindo.com
Hari Pendidikan Nasional yang diperingati setiap 2 Mei, tak lepas dari peran Ki Hajar Dewantara yang berjuang untuk memajukan pendidikan Indonesia. KI Hajar Dewantara lahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat yang berasal dari keluarga di lingkungan kraton Yogyakarta. Ki Hadjar Dewantara menamatkan Sekolah Dasar di ELS (Sekolah Dasar Belanda), kemudian melanjutkan ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera) namun karena sakit ia tidak sampai tamat.
Setelah itu, beliau selalu melakukan kritik kepada pemerintah Belanda yang hanya membolehkan keturunan Belanda dan orang kaya saja yang bersekolah. Hingga akhirnya beliau diasingkan ke Belanda. Sekembali dari Belanda, beliau mendirikan lembaga pendidikan Taman Siswa.
Ki Hajar Dewantara diangkat menjadi Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan Pengajaran Indonesia dalam kabinet pertama Republik Indonesia. Beliau juga mendapat gelar doktor kehormatan (doctor honoris causa, Dr.H.C.) dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1957. Namun, Dua tahun setelah mendapat gelar Doctor Honoris Causa, tepatnya pada tanggal 28 April 1959 Ki Hajar Dewantara meninggal dunia di Yogyakarta.
Atas jasanya dalam dunia pendidikan, beliau mendapat gelar Bapak Pendidikan Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI No. 305 tahun 1959 tertanggal 28 November 1959, hari kelahiran Ki Hajar Dewantara yaitu tanggal 2 Mei ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional.
Sumber: Radarindo.com
0 komentar:
Posting Komentar